Langkah 1: Pelajari cara mengidentifikasi status perangkat. Kebanyakan rokok elektrik mempunyai indikator lampu saat dinyalakan. Lampu putih menyala terus menunjukkan baterai terisi penuh, sedangkan tiga kedipan menunjukkan perlunya pengisian daya. Disarankan untuk menggunakan kabel Tipe-C asli untuk mengisi daya perangkat guna menghindari kerusakan baterai akibat ketidaksesuaian tegangan. Perhatikan bahwa bila level oli kartrid kurang dari 1/3, produksi uap akan berkurang secara signifikan. Mengganti kartrid dengan segera dapat mencegah pembakaran kering dan kerusakan pada kumparan alat penyemprot.
Langkah 2: Kuasai teknik inhalasi yang benar. Tidak seperti rokok tradisional, rokok elektrik memerlukan penghirupan lembut dan penghembusan lambat: Pertama, tekan tombol pengapian lembut. Saat menutup bibir di sekitar corong, jangan menutupnya sepenuhnya, sisakan celah kecil untuk sirkulasi udara. Setelah menghirup napas, berhentilah selama 1-2 detik sebelum menghembuskannya perlahan. Metode ini memungkinkan cairan diatomisasi sepenuhnya, mengurangi rasa tersedak di tenggorokan dan meningkatkan rasa.
Langkah 3: Lakukan perawatan harian. Bersihkan konektor nosel dengan kapas yang dicelupkan ke dalam sedikit alkohol setiap minggu untuk mencegah sisa minyak yang menyebabkan kontak yang buruk. Disarankan untuk menggunakan kartrid dalam waktu dua minggu setelah dibuka untuk mencegah oksidasi memengaruhi rasa. Jika Anda mencium bau yang tidak biasa pada uap, segera hentikan penggunaannya dan hubungi layanan pelanggan. Ini mungkin merupakan tanda penuaan pada kumparan alat penyemprot.
"Banyak laporan pengguna tentang 'malfungsi' sebenarnya disebabkan oleh pengoperasian yang tidak tepat. Menggunakan perangkat sesuai petunjuk dapat memperpanjang masa pakainya lebih dari 30%. Rokok elektrik bagaikan instrumen yang rapuh; memahami karakteristiknya dengan sabar adalah kunci untuk memastikan pengalaman yang lancar dan nyaman setiap kali Anda menggunakannya.